Istilah budaya saya gunakan untuk menyebut (menyingkat) kebudayaan.
Dan kebudayaan – katakanlah secara gampangan (simplicity) – saya anggap sama dengan peradaban.
Dengan demikian, pertanyaan ‘apakah Al-Qurãn merupakan konsep budaya?’ bisa saya jawab dengan mudah, misalnya dengan mengajukan buku (tesis) Huntington yang terkenal itu: The Clash of Civilizations and the Remaking of the World Order (Benturan Antarperadaban dan Penataan Ulang Dunia).
Dalam bukunya itu, jelas sekali Huntington menyebut Islam sebagai salah satu bentuk peradaban di samping peradaban-peradaban lainnya. Bahkan menjadi semakin jelas lagi manakala ia menganggap Islam sebagai salah satu saingan berat bagi peradaban Barat.
Tapi, bila Islam adalah sebuah peradaban, lalu konsep apa yang menjadi sumber ide peradaban itu?
Jawabannya adalah: Al-Qurãn!
Jadi, sekali lagi, Al-Qurãn adalah sebuah konsep peradaban.
Max I. Dimont – dalam bukunya yang berjudul Jews, God, And History – mengklaim bahwa peradaban Barat, ibarat rumah, perabotannya berasal dari Yunani, tapi rumahnya adalah milik Yahudi. (… the furniture in the Western world is Grecian, but the house in which Western man dwells is Jewish).
Jelasnya, yang disebut Max I. Dimont sebagai perabotan rumah (furniture) Yunani itu adalah literatur, sains, dan arsitektur. Sedangkan rumahnya (the house) adalah spirit, moral, etika, dan akar-akar ideologi yang bersumber dari Yahudi.
Dalam konteks peradaban Islam, dengan sedikit membeo kepada Max I. Dimont, bisa dikatakan bahwa spirit, moral, etika, dan akar-akar ideologi Islam bersumber dari Al-Qurãn!
Dan, Al-Qurãn pula lah yang telah menyebabkan bangsa Arab melahirkan begitu banyak literatur, menjadi pionir dalam sejumlah temuan dasar sains dan teknologi, dan membuat bangunan-bangunan khas yang keunggulan arsitekturnya masih dikagumi sampai sekarang.
Dan, Al-Qurãn pula lah yang telah menyebabkan bangsa Arab melahirkan begitu banyak literatur, menjadi pionir dalam sejumlah temuan dasar sains dan teknologi, dan membuat bangunan-bangunan khas yang keunggulan arsitekturnya masih dikagumi sampai sekarang.
No comments:
Post a Comment