Bagaikan tali...

Menurut Rasulullah saw (dalam hadis riwayat Al-Bazar dan Ath-thabrani), Al-Qurãn itu ibarat tali, yang satu ujungnya di tangan kita dan ujung lainnya di 'tangan' Allah. Dengan kata lain, Al-Qurãn adalah alat komunikasi kita dengan Allah. Bahkan saya sering mengatakan bahwa Al-Qurãn adalah satu-satunya wakil Allah di bumi.

عن جبير ابن مطعم رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم
أبشروا فإنّ هذا القرآن طرفه بيدالله وطرفه بيدكم فتمسّكوابه فإنكم لم
تهلكوا ولا تضلّوا بعد أبدا (البزر والطبرنى)


Wednesday, December 2, 2009

Hipotesis Atau Asumsi Saya Tentang Al-Qurãn


Mengingat bahwa saya sudah pernah 'ngaji' seperti yang saya sebutkan sebelum ini, maka bolehlah saya mengatakan bahwa saya sudah punya hipotesis (hypotheses) atau "pijakan awal untuk memandang" Al-Qurãn.

Tapi bila istilah hipotesis mungkin terlalu berbau ilmiah, turunkan saja ia menjadi asumsi (dugaan, perkiraan; anggapan).

Meskipun demikian, baik hipotesis atau asumsi, keduanya sebenarnya sama saja. Sama-sama hanya akan menjadi omong kosong bila tidak ditindaklanjuti dengan kegiatan pengkajian alias studi.

Al-Qurãn adalah ilmu

Ini asumsi dasar saya.

Pijakannya adalah, pertama, kata ilmu sendiri adalah istilah Qurãni. Kedua, dalam Al-Qurãn bisa kita temukan begitu banyak kata yang punya kaitan morfologis dengan istilah ilmu. Kita bisa mengusutnya mulai dari kata kerja lampaunya yang terdiri dari tiga huruf, 'alima, yang kemudian beralih pola menjadi 'allama (dua huruf l), dan seterusnya.

Secara selanyang pandang saja sudah terlihat bahwa kata-kata tersebut terdapat dalam ratusan ayat dari puluhan surat.

Ketiga, konon, imam Syafi'i juga pernah mengatakan bahwa "sesungguhnya agama (Islam) ini adalah sebuah ilmu" (inna hadza-dini 'ilmun).

No comments:

Post a Comment

Followers